HUBUNGAN DAN PERBEDAAN ANTARA MASYARAKAT PEDESAAN DAN KOTA
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut
urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat
kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
- kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
- orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya.
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
- pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN KOTA
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual. Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula.
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja.
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
1. jumlah dan kepadatan penduduk
2. lingkungan hidup
3. mata pencaharian
4. corak kehidupan social
5. stratifiksi social
6. mobilitas social
7. pola interaksi social
8. solidaritas social
9. kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
Sumber :
- http://anwarabdi.wordpress.com/2013/05/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
- http://www.gudangmateri.com/2010/04/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota.html
- http://sultanluckq.wordpress.com/2012/11/20/hubungan-masyarakat-kota-dan-masyarakat-desa/
PELAPISAN
SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
- PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan
sosial atau stratifikasi sosial
(social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para
anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik
antara lain dikemukakan oleh Pitrim A. Sorokin bahwa
pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya
lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada
lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan
istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu
golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan
beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand
juga dipakai oleh Max Weber
- TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
Terjadinya
Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
- Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
- Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
study kasus :
pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam.
Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.
- Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
- Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
study kasus :
pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam.
Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.
·
Contoh Pelapisan Sosial:
a. Pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi,
atau social politik lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengan di
desa.
b. Pada masyarakat desa kesenjangan (gap) antara klas eksterm
dalam piramida social tidak terlalu besar.
c. Pada masyarakat kota antara klas eksterm yang kaya dan
miskin cukup besar. Di daerah pedesaan tingkatannya hanya kaya dan miskin
saja.
d. Pada umumnya masyarakt pedesaan cenderung berada pada klas
menengah menurut ukuran desa, sebab orang kaya dan orang miskin sering bergeser
ke kota. Kepindahan orang miskin ini disebabkan tidak mempunyai tanah,
mencari pekerjaan ke kota atau ikut transmigrasi. Apa yang dibutuhkan dan
diinginkan dari golongan miskin ini sering desa tidak mampu mengatasinya.
- Kesamaan Derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia
dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai
anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun
terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan
dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua
orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat.
Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai
faktor kehidupan.
·
Contoh
Kesamaan Derajat:
a.
Dalam lingkungan Berbangsa dan Bernegara:
1)
Dibentuknya lembaga peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan.
2)
Adanya kebebasan dan pengakuan dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3) Pemerintah
memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada warga negaranya.
b.
Dalam lingkungan Masyarakat :
1)
Aktif dalam musyawarah, kerja bakti dalam masyarakat.
2)
Aktif dalam kegiatan social di masyarakat.
c.
Dalam lingkungan Sekolah :
1)
Sekolah memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada murid.
2)
Jika ada murid terkena musibah, maka guru dan teman-temanya membantu.
d.
Dalam lingkungan Keluarga :
1)
Orangtua bersikap demokratis.
2)
Orangtua memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada anak-anaknya.
3)
Apabila salah satu anggota keluarga membutuhkan bantuan, maka seluruh keluarga
berusaha membantu.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
PENGERTIAN NEGARA, WARGA NEGARA, DAN
HAK SERTA KEWAJIBANNYA
A. A.
Pengertian Bangsa dan Negara
Istilah bangsa (nation) memilki arti sejumlah orang atau
individu yang dipersatukan atau membentuk kelompok masyarakat dengan persamaan
latar belakang sejarah, cita-cita, dan keinginan untuk bernegara.
Negara merupakan organisasi masyarakat tertinggi yang
bertugas menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Negara juga merupakan alat
kekuasaan untuk mengatur hubungan orang atau individu yang ada di dalamnya.
Sebagai makhluk individu manusia diciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa dan diberi akal yang tidak dimiliki oleh makhluk hidupnya dengan
kemampuannya untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya, selain diberi akal
manusia juga diberi pikiran dan perasaan sehingga kita bisa membedakan yang
mana yang benar dan mana yang salah.
Manusia juga merupakan makhluk sosial dimana manusia itu
selalu bergantung dengan lingkungan sekitarnya terutama manusia-manusia lainnya
yang berada didekatnya untuk bertahan hidup terutama waktu mereka lahir ke
dunia ini untuk pertama kalinya pastilah mereka membutuhkan orang lain yaitu
keluarganya untuk memenuhi kebutuhannya karena pada waktu kita lahir ke dunia
ini untuk pertama kalinya kita masih belum bisa melakukan apapun sendiri.
Manusia berlaku sebagai makhluk individu dan sosial sesuai
dengan hak dan kewajibannya. Kedua hal tersebut saling bergantung dan
melengkapi satu sama lainnya jadi keduanya sama dibutuhkannya dan tidak bisa
dipisahkan.
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia perlu adanya
kebebasan, yaitu kebebasan asasi dan kebebasan sosial. Yang dimaksud dengan
kebebasan asasi adalah kebebebasan manusia menentukan pilihan-pilihannya
sendiri serta menentukan sikap dari pendiriannya sendiri. Sedangkan yang
dimaksud dengan kebebasan sosial adalah kebebasan melakukan hubungan sosial
dengan manuasia-manusia lainnya.
B. B. Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Berdirinya suatu negara harus memenuhi tiga syarat
yaitu wilayah,rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat. Rakyat yang menetap di
suatu wilayah disebut warga negara. Setiap warga negara memiliki kewajiban
terhadap negara dan hak yang diberikan oleh negara.
Berikut ini merupakan beberapa kewajiban warga negara,
yaitu :
· - Menaati undang-undang dan menjunjung tinggi
perundang-undangan yang berlaku
· -Membayar pajak, bea, dan cukai sesuai dengan peraturan yang
berlaku
· -Mendahulukan kepentingan negara dan bangsa
· -Menjaga keamanan dan ketertiban nasional
· -Membela negara dari ancaman di dalam maupun di luar negri
· -Mensukseskan pemilu baik secara pasif maupun secara aktif
sebagai peserta pemilu
Beberapa
hak dasar yang dimiliki oleh warga negara, antara lain :
·
-Hak untuk merdeka
·
-Hak untuk mendapat kedudukan yang
sama di mata hokum
·
-Hak perlindungan
·
-Hak untuk berpolitik
·
-Hak sosial
Referensi
:
ü Abdulkarim,
Aim. Pendidikan Kewarnageraan. 2006. Jakarta: Grafindo Media Pratama
ü http://melinmelinda49.blogspot.com/2013/03/i-pengertian-bangsa-dan-negara.html
PERAN PEMUDA DALAM KEMAJUAN
PEMBANGUNAN INDONESIA
Menurut saya, Pemuda Indonesia merupakan aset negara
Indonesia, dimana negara kita akan dipegang dan dikuasai oleh para pemuda
Indonesia kelak. Peran yang diberikan oleh para pemuda sangat berpengaruh
terhadap pembangunan bangsa Indonesia. Maka dari itu, pembelajaran dan
pemberitahuan tentang hal-hal yang positif kepada pemuda sejak dini sangatlah penting
guna membangun bangsa Indonesia.
Pemuda adalah
pelaku perubahan bangsa. Berbicara masalah pemuda tidak akan ada habisnya,
perubahan besar yang terjadi pada bangsa ini tidak terlepas dari peran para
pemuda yang pada saat itu cerdas, kritis dan kreatif. Sumpah pemuda 1928 lahir
karena langkah strategis yang dilakukan oleh pemuda untuk menyatukan pemuda di
seluruh tanah air menjadi satu bangsa dan satu bahasa. “Seribu orang tua hanya
bisa bermimpi, sedangkan satu pemuda dapat mewujudkan mimpi mereka,” kata Bung
Karno ketika itu.
Melihat sejarah
pemuda Indonesia dari masa lalu hingga sekarang yang gemilang, maka seharusnya
kita sebagai generasi muda meneruskan kembali perjuangan para pemuda agar tidak
kehilangan identitas sebagai pemuda yang cerdas, kritis dan kreatif. Misalnya
saja melalukan pengawasan terhadap pemerintah agar roda pemerintahan berjalan
dengan baik dan bersih. Selain itu, pemuda sebagai agen perubahan juga harus
mampu menjadi pembela keadilan dimana beberapa tahun terakhir fakta telah
menjelaskan bahwa keadilan telah berubah menjadi barang ekonomi yang dapat
dibeli dengan uang.
Dalam era
perkembangan teknologi saat ini, salah satu bentuk perjuangan yang dapat
dilakukan oleh pemuda adalah melalui sosial media. Mesir menjadi contoh positif
penggunaan sosial media untuk sebuah perubahan, jatuhnya pemerintahan Hosni
Mubarak akibat sistem ekonomi yang tidak menguntungkan rakyat awalnya diserukan
perubahan oleh pemuda melalui sosial media seperti facebook, twitter dan blog.
Sosial media
harusnya menjadi sebuah forum komunikasi publik untuk melakukan kebaikan dan
penyampaian informasi yang layak dikonsumsi oleh masyarakat umum, sehingga akan
membawa dampak positif bagi generasi penerus bangsa.
Referensi
NPM : 20113534
Kelas : 1KB08
Tugas softskill # : Fungsi keluarga, individu, dan masyarakat
KELUARGA
Keluarga (bahasa Sansekerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:
- Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
- Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik
- Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
- Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
- Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
- Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
- Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
PENGERTIAN INDIVIDU
"Individu" berasal dari
kata latin, "individuum" artinya "yang tak terbagi". jadi,
merupakan suatu sebutan yang di pakai untuk menyatakan suatu kesatuan terkecil
dan terbatas. Dalam ilmu sosial paham individu menyangkut tabiatnya dengan
kehidupan jiwanya yang majemuk memegang peranan dalam pergaulan hidup. Dalam
ilmu sosial, individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup
yang istimewa yang tak seberapa mempengaruhi manusia.
Individu adalah seorang manusia yang
tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga
aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan
pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam
tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari
norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif,
dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Individu tidak akan jelas
identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng menjadi latar belakang
keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai
dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, aa masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahas Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”
Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa
pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
- menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
- menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
- Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
- Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT
Individu barulah dikatakan sebagai
individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada
suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan
sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan
masyarakat.
1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat
dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan
adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat
pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini,
individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya
dalam keluarga.
2. Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan
norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu
memberikan keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang
saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan
pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan
dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan
sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan
pekerjaannya.
3. Hubungan individu dengan
komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai
satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial
terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian
tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu,
keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4. Hubungan individu dengan
masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat
terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan
hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada
hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan
keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki relasi atau
hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang
dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen
tersebut.
Individu tidak akan jelas
identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang menjadi latar
belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak
dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan
dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan
barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan
sosialnya yaitu masyarakat.
Referensi
- http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
- http://darmawanaditya-softskill.blogspot.com/2011/11/individu-keluarga-dan-masyarakat.html
- http://audygunadarma.blogspot.com/2013/01/individukeluarga-masyarakat.html
- http://bforbawono.blogspot.com/2012/03/artikel-individu-keluarga-dan.html
Nama : Aji sambisma sakti
NPM : 20113534
Kelas : 1KB08
Tugas softskill # : Manusia sebagai makhluk sosial
Pendahuluan
Dalam kehidupan ini manusia sangatlah erat kaitannya dengan budaya. Budaya tidak hanya sesuatu yang diturunkan dari generasi ke generasi, wujudnya bisa berupa suatu kebiasaan yang biasa diterapkan pada adat suku bangsa, bisa juga berupa perilaku.
Kali ini budaya yang akan dibahas merupakan sebuah perilaku yang dilakukan oleh pendahulu kita. Manusia merupakan makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial, hidup bersama-sama, berdampingan, saling tolong-menolong, dan menjalin ikatan silaturahmi, bukan individu yang hidup sendiri saja bukan ?
Pembahasan
Manusia sebagai makhluk sosial, menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
- manusia tunduk pada aturan, norma sosial
- perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
- manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
- potensi manusia akan berkembang bila ia hudup ditengah-tengah manusia
Tujuan manusia bersosialisasi dengan manusia lain
Tujuan sosialisasi secara esensial atau secara pokok adalah untuk dapat mengantarkan manusia pada kebutuhan dan tuntutan untuk dapat terus bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial budaya.
Dalam konteks fisik, proses sosialisasi harus dapat membekali manusia dengan kemampuan-kemampuan untuk memenuhi kebutuhan biologis dasar yang diperlukan untuk terus hidp dalam lingkungan.
Dalam konteks sosial budaya, proses sosialisasi harus dapat membantu manusia dengan pemahaman tentang sistem norma dan peran yang dikembangkan dalam masyarakat.
Adapun tujuan pokok dari pada sosialisasi adalah :
- Memberi keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat
- Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif
- Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan yang ada pada masyarakat
Penutup
Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk individu dan sosial memiliki unsur jasmani dan rohani unsur raga dan jiwa. Manusia dikatakan makhluk individu apabila unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. sedangkan manusia dikatakan sebagai makhluk sosial apabila di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Jadi, seorang manusia tidak bisa hidup tanpa ada hubungan sosial antar masyarakat. Karena rasa ketergantungan suatu individu kepada lingkungan sekitarnya maka erciptalah hubungan sosial antar masyarakat.
Referensi
- http://kuswara15.wordpress.com/2012/11/05/manusia-sebagai-makhluk-sosial/
- http://eituzed.blogspot.com/2012/11/manusia-makhluk-sosial-.html
- http://fickyichsan.wordpress.com/2012/10/29/manusia-sebagai-makhluk-sosial/
- http://nabil-maududi.blogspot.com/2012/11/manusia-sebagai-sosial.html
Nama : Aji sambisma sakti
NPM : 20113534
Kelas : 1KB08
Tugas softskill # : Hubungan softskill dengan jurusan sistem komputer
Softskill adalah kemampuan seseorang seperti keterampilan dan bakat yang dimiliki sejak kecil dan berkembang seiring pertumbuhannya. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh beberapa tindakan, perkataan, atau sikap seseorang sehari-hari. Softskill juga termasuk kemampuan diluar dari bidang akademik karena banyak yang mengartikan softskill itu seperti hobi yang terus diasah.
Namun, softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan intra personal dan inter personal.
Yang dimaksud softskill intra personal adalah kemampuan yang dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Contoh : bisa mengatur waktu antara belajar dan bermain, berpikir kreatif, memiliki tujuan positif, teknik belajar cepat, dan lain-lain.
Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah kemampuan yang dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain. Contoh : kemampuan memotivasi, kemampuan komunikasi, kemampuan presentasi, kemampuan memimipin, kemampuan bicara didepan umum, dan lain-lain.
Program studi sistem komputer adalah studi yang berkenaan dengan rancangan dan pengembangan komponen perangkat keras maupun perangkat lunak dari komputer. Studi ini mencakup pengkajian mulai dari aspek rancangan dan mengimplementasikan arsitektur perangkat keras maupun perangkat lunak dengan penekanan pada arsitektur fungsional dan kinerja sistem komputer. Studi yang dipandang penting dan sedang menjadi penekanan dibidang ini antara lain berkenaan dengan perbandingan teknologi perangkat keras. Dampak perubahan teknologi terhadap interaksi antar sistem arsitektur, rancangan sistem perangkat keras maupun perangkat lunak, hingga simulasi sistem komputer berskala besar. Dalam studi ini sistem komputer dipandang sebagai bagian dari infrastruktur suatu organisasi.
Program studi ini memberi tekanan khusus terhadap sistem komputer dalam kaitan peningkatan kinerja sistem yang tentu saja terkait dengan perancangan sistem komputer tersebut. Kajian ini mencakup juga aspek ekonomi sistem beserta evaluasi kinerja sistem tersebut.
Kesimpulan :
Softskill sangat penting untuk seseorang dalam berhubungan dengan orang lain maupun dirinya sendiri. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi lulusan berbasis softskill sangat dibutuhkan. Apabila hal ini tercapai maka kebutuhan para pengguna lulusan perguruan tinggi di dunia kerja yang berorientasi produktivitas tinggi akan terpenuhi. Selain itu perbaikan karakter bangsa melalui profesionalisme di segala bidang bisa terpenuhi. Dengan demikian bisa meningkatkan kesiapan kita dalam menghadapi pesaingan di pasar bebas. Hal ini bisa dicapai dengan mengaplikasikan softskill ke dalam pekuliahan.
Menurut beberapa penelitian, baik didalam maupun diluar negeri diperoleh fakta bahwa untuk meraih suatu kesuksesan ada karakter khusus atau softskill yang harus dikuasai. Beberapa diantaranya yaitu mampu bekerja sama, motivasi kerja yang tinggi, bertanggung jawab, dapat mengatasi masalah dengan baik, jujur, mempunyai kepercayaan diri, berkomunikasi, dan lain-lain.
Referensi
http://rioadhitiadwijaya.blogspot.com/2013/05/pengertian-soft-skills.html
http://arhamulwildan.blogspot.com/2012/03/pengertian-softskill.html
http://fti.unand.ac.id/in/component/content/article/70-informasi/877-sk
http://putrimeylaniep.blogspot.com/2011/01/pentingnya-memiliki-soft-skill-dalam.html
Referensi
http://rioadhitiadwijaya.blogspot.com/2013/05/pengertian-soft-skills.html
http://arhamulwildan.blogspot.com/2012/03/pengertian-softskill.html
http://fti.unand.ac.id/in/component/content/article/70-informasi/877-sk
http://putrimeylaniep.blogspot.com/2011/01/pentingnya-memiliki-soft-skill-dalam.html
Hubungan IPTEK dengan kemajuan pembangunan nasional
Latar belakang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memegang peranan penting dalam
pembangunan nasional. Pembangunan dan peningkatan IPTEK pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan taraf kehidupan
bangsa dan negara, serta kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia di mata
dunia.
IPTEK
Indonesia masih belum banyak diperhitungkan secara internasional karena masih
lemahnya daya saing bangsa dan kemampuan iptek nasional. Mekanisme intermediasi
iptek yang menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia iptek dengan
kebutuhan pengguna pun masih belum optimal dan menjadi permasalahan tersendiri.
Memasuki Pembangunan Jangka Panjang ke II, bangsa Indonesia makin menyadari akan pentingnya peran iptek bagi keberhasilan program pembangunan bangsanya. Hal ini tampak nyata dengan dimasukkannya iptek sebagai salah satu asas pembangunan pada GBHN 1993-19982. Sepuluh tahun sebelumnya, iptek belum dimasukkan sebagai asas pembangunan walau bukan berarti tidak penting. Secara umum GBHN 1993-1998 itu juga mengakui bahwa selama PJP I, "pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berhasil memajukan tingkat kecerdasan masyarakat, mengembangkan kemampuan bangsa serta ikut mendorong proses pembaharuan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. ..." (Bab III, A. 8.).
Iptek juga telah menjadi salah satu bidang pembangunan dalam PJP II ini yang sasarannya adalah "tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan peradaban, serta ketangguhan dan daya saing bangsa yang diperlukan untuk memacu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri serta sejahtera ..." (Bab III, E. 4.).
Dalam arah PJP II, juga disebutkan bahwa
"pembangunan iptek memegang peranan
penting serta akan sangat mempengaruhi perkembangan dalam masa PJP II.
Penguasaan iptek akan mempengaruhi keberhasilan membangun masyarakat maju dan
mandiri. Pembangunan iptek diarahkan agar pemanfaatan, pengembangan, dan
penguasaannya dapat mempercepat peningkatan kecerdasan dan kemampuan bangsa,
mempercepat proses pembaharuan, meningkatkan produktivitas dan efisiensi,
memperluas lapangan kerja, meningkatkan kualitas, harkat dan martabat bangsa,
serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. ..." (Bab III, F. 15.).
Dampak Iptek dan Globalisasi pada
Pembangunan Bangsa
Seperti juga pada bidang lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak positif dan negatif. Penilaian positif maupun negatif ini, tentu saja, bersifat subyektif, tergantung kepada siapa yang menilainya. Yang dinilai negatif oleh bangsa Indonesia belum tentu juga dinilai negatif oleh bangsa Amerika, misalnya.
Dampak positif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dirasakan, misalnya, dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi. Ditemukannya teknologi pesawat terbang telah membuat manusia dapat pergi ke seluruh dunia dalam waktu singkat. Perjalanan haji yang dulu dilakukan selama beberapa minggu melalui laut kini, dengan makin lancarnya transportasi udara, dapat dilakukan hanya dalam waktu delapan jam saja. Kemajuan di bidang televisi satelit telah memungkinkan kita melihat Olimpiade Atlanta langsung tanpa harus keluar rumah. Penemuan telepon genggam telah memungkinkan kita untuk menghubungi seseorang di mana saja ia berada atau dari mana saja kita berada. Kemajuan di bidang penyimpanan data telah memungkinkan kita memiliki seluruh jilid Ensiklopedia Britanica dalam satu keping Compact Disk yang beratnya kurang dari satu ons. Kemajuan di bidang komputer telah menciptakan jaringan internet yang memungkinkan kita mendapatkan informasi dari perpustakaan di seluruh dunia tanpa harus keluar dari kamar. Kemajuan di bidang komunikasi juga telah membuat perdagangan internasional menjadi semakin mudah dan cepat. Sekarang ini, lewat bursa saham, orang dapat dengan mudah memiliki perusahaan di negara lain.
Singkat kata, kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi ini telah membuat dunia terasa kecil dan batas antar negara menjadi hilang. Inilah yang disebut sebagai globalisasi, suatu proses di mana orang tidak lagi berfikir hanya sebagai warga kampung, kota, atau negara, melainkan juga sebagai warga dunia.
Penutup
Penguasaan iptek bahkan dikaitkan dengan
keberhasilan pembangunan nasional. Namun, bangsa Indonesia juga menyadari
bahwa pengembangan iptek, di samping membawa dampak positif, juga dapat membawa
dampak negatif bagi nilai agama dan budaya yang sudah dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Sebagai bangsa yang telah memilih untuk tidak menganut faham
sekuler, agama mempunyai kedudukan yang penting juga dalam masyarakat
Indonesia. Oleh karena itulah diharapkan agar pengembangan iptek di
Indonesia tidak akan bertabrakan dengan nilai-nilai agama dan budaya luhur
bangsa.
Pendapat
saya
Peran iptek dalam pembangunan Nasional Sangat penting,karena iptek dipakai untuk
menentukan maju atau tidaknya suatu negara. Iptek dapat membantu kehidupan
manusia sehari-hari, jadi perlu ada penerapan iptek secara menyeluruh agar
dapat menciptakan sebuah kesejahteraan dimasyarakat.
Sumber :
·
0 komentar:
Posting Komentar