“Medan Magnet Statis”
Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum
dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi
oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan
magnet dari ferromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet adalah medan
vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang
dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan
arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
1. Hukum Biot Savart
Secara singkat, hukum ini berisi tentang
besar induksi magnetic pada satu titik di sekitar element arus
sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang
diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Pada umumnya, Hukum Biot Savart ini
digunakan dalam perhitungan respon magnetic atau bahkan mengenai atom
dan molecular. Hukum ini juga membuktikan bahwa massa jenis aliran bisa
diperoleh dengan perhitungan mekanika kuantum atau teorinya.
Perlu anda ketahui bahwa pada dasarnya
Hukum Biot Savart ini juga digunakan dalam aerodinamik. Hukum ini juga
memberikan nilai gaya yang dihasilkan berdasarkan interaksi antara medan
magnet dan arus yang mengalir pada konduktor.
Untuk mendapatkan besarnya gaya elektromagnetik, bisa kita peroleh dari :
fo = Bli sin ? newton…..(1)
dimana B merupakan kerapatan fluks, I
adalah panjang konduktor, i merupakan arus yang mengalir pada konduktor
dan a merupakan sudut antara arah arus dengan arah medan magnet. Arah
gaya yang dihasilkan juga tegak lurus dengan arah arus medan magnet.
2. Hukum Integral Ampere
Hukum ampere bersama dengan beberapa persamaan lain membentuk
persamaan maxwell; menyatakan bahwa integral keliling kuat medan magnet
berbanding lurus dengan besar arus listrik yang terkurung oleh integral
keliling itu.dimana dA =unsur luas
Dalam proses konversi energi yang menyangkut mesin dengan elemen bergerak (berputar) seperti transduser atau motor, pada inti besinya (core) akan terdapat celah udara. Melalui celah udara ini dapat berlangsung proses konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya.
3. Teorema Stokes
Teorema Stokes mengatakan bahwa :
Tangensial
komponen dari vektor A sekeliling lengkungan tertutup C sama dengan integral
luas dari komponen normal dari rotasi/curl F dikenakan pada permukaan S yang
dibatasi oleh C.
Misalkan S
adalah permukaan berarah dalam ruang dengan batas-batasnya adalah kurva C yang
tertutup, dan misalkan A(x, y, z) adalah fungsi vektor kontinu yang mempunyai
turunan parsial pertama yang kontinu dalam domain yang memuat S.
4. Fluks magnetic
Fluks Magnet adalah ukuran magnetisme yang ditunjukkan oleh sebuah
benda pada penampang dua dimensi. Fluks Magnet juga disebut sebagai
elektromagnetisme dan digunakan untuk menghitung kerapatan medan magnet.
Sebagian besar peralatan elektronik yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita, bekerja pada prinsip fluks magnetik.
Sebagian besar peralatan elektronik yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita, bekerja pada prinsip fluks magnetik.
5. Potensial magnetik Skalar & Vektor
medan (potensial) vektor A bersifat invarian terhadap TRANSFORMASI GAUGE berbentuk A = A + konstanta. karena
secara fisis yang penting adalah selisih antara dua potensial sehingga
tidak dipengaruhi oleh suatu translasi konstanta. Selanjutnya kita dapat
memilih beberapa bentuk untuk medan A kita dalam hal ini bentuk non
curl yang tetap menghasilkan observabel yang sama (hukum Maxwell yang
sama) atau dengan kata lain eksperimen tidak dapat membedakan pemilihan
transformasi atau invariansi GAUGE dari suatu medan penyusun observabel
fisis.