Sabtu, 22 November 2014

manajemen proyek dan resiko

  1. Manajemen resiko
          Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu.
         Pada saat kita mengerjakan alat atau proyek sering kita menghadapi berbagai situasi yang tidak nyaman seperti keterlambatan pengembangan atau pengeluaran biaya pengembangan yang melebihi anggaran. Hal ini dikarenakan kurang siapnya kita menghadapi berbagai kemungkinan resiko yang akan terjadi. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah ataupun meminimalkan resiko tersebut.

     2. meminimalisir masalah jika salah satu anggota (tim proyek) keluar atau mengundurkan diri

         Kita harus menggantikan salah satu orang yang telah keluar tersebut dengan cara secara bergilir. Karena kita bekerja dalam satu tim, maka kita juga harus menggantikan secara bergilir posisi orang yang telah keluar itu.
Jangan sampai dalam satu tim tidak mengerjakan pekerjaan orang yang telah keluar tersebut. Apabila tidak dikerjakan maka pekerjaan tersebut akan terbengkalai atau tidak terselesaikan sama sekali.
Jadi intinya kita harus tetap mengerjakan pekerjaan dalam satu tim tersebut dan secara bergilir mengerjakan pekerjaan itu walaupun ada 1 orang yang telah keluar.
Namun apabila lebih baik lagi kalau posisi orang yang telah keluar itu cepat tergantikan, maka kita juga harus cepat mencari pengganti orang yang keluar itu. Dan sudah dijelaskan di awal bahwa untuk sementara kita secara bergilir menggantikan posisi orang tersebut. 
 
 
referensi
http://adi-21.blogspot.com/2012/10/manajemen-resiko.html
http://anggorosi.blogspot.com/

0 komentar: